Selasa, 05 Agustus 2008

Hukum Chisolm....

Orang-orang yang berpikiran negatif, selalu merana dalam hidupnya. Mereka lalai di saat ini, dan akan mendapat kekecewaan di masa mendatang. Mereka ini banyak yang mengikuti Hukum Chisolm yang bunyinya: "Setiap saat segalanya berubah menjadi lebih baik, kita tidak pernah menyadarinya."Orang-orang ini hanya menjadi penonton dalam perubahan yang terjadi di sekeliling kita. Dan akhirnya, dia sendiri yang tertinggal, sementara orang lain, lingkungan, dunia telah berjalan bahkan berlari jauh meninggalkannya.
Bagi orang-orang yang selalu berpikiran negatif, gelas minuman selalu dikatakan setengah kosong dan bukannya setengah penuh. Mereka selalu memperkirakan, dan akhirnya memang memperoleh, yang terburuk dalam hidup mereka. Ini mengingatkan kita akan seorang pendaki gunung pemula dan seorang penunjuk jalan berpengalaman yang sedang mengadakan perjalanan di puncak gunung yang diselimuti salju.
Pagi-pagi sekali, pendaki gunung ini tiba-tiba terjaga dari tidurnya karena suara gemertak yang menakutkan. Ia menyangka hari kiamat telah tiba. "Yang kamu dengar itu hanya suara gemertak es akibat terkena sinar matahari," ucap si penunjuk jalan memberitahu. "Itu bukan pertanda datangnya hari kiamat, tapi pertanda datangnya hari yang baru."Kalau dalam hidup ini kita ingin meraih yang terbaik, memanfaatkan sebaik-baiknya potensi kita, serta menikmati perjalanan hidup ini, kita harus senantiasa berpikiran positif walaupun, misalnya, berbagai kesulitan menghadang kita.
Kesulitan adalah gizi dan mutivitamin yang memberi kita daya, energi yang luar biasa untuk berjuang. Olahragawan yang tidak berlatih keras dengan beban yang makin berat, maka tidak akan pernah mendapatkan prestasi. Hidup adalah soal "Bagaimananya", bukan "Apanya". Begitu juga sukses, bukan soal "Apanya" atau "Mengapanya" tapi "Bagaimananya". Bagaimana kita bersikap terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan kita, senang atau susah. Bagaimana kita bersikap dengan teman, rekan bisnis, baik yang menjengkelkan dan menyenangkan. Bagaimana kita bersikap dengan rejeki, baik banyak dan sedikit.(Steven Agustinus)
Jadi mengapa kita harus terus berpikir negatif dan bersusah hati, bukankah dengan berpikir dan bersikap positip akan membuat hati gembira dan hati yang gembira adalah obat ?
Sumber dari : Heartline Network

Tidak ada komentar: