Sabtu, 19 Juli 2008

Pemuda yang jujur

Suatu sore, seorang pemuda datang kesebuah Restoran yg menjual ayam goreng dan membeli 9 potong ayam. Ia lalu membawa ayam gorengnya kesebuah Taman, utk dinikmati bersama kekasihnya dibawah sinar bulan yg romantis.
Ketika membuka bungkusan ayam goreng itu, pemuda itu terkejut. bukan ayam yg didapatinya, melainkan uang hasil penjualan restoran itu sebesar 9000 dollar. Pemuda itu kemudian mengembalikan uang itu ke pemilik Restoran, dan meminta ayam goreng sebagai gantinya.
Pemilik Restoran sangat kagum atas kejujuran sang pemuda, lalu menanyakan namanya dan mengatakan hendak menelpon wartawan surat kabar dan stasiun televisi agar membuat cerita tentang kejujuran sang pemuda tsb. dan ia akan menjadi pahlawan, sebuah contoh nilai kejujuran dan moral yang akan mengilhami yang lainnya!
Namun pemuda yg sedang lapar itu menolaknya, "kekasihku sedang menunggu, dan aku hanya ingin ayam gorengku."Pemilik Restoran menjadi semakin kagum atas sikap pemuda yg rendah hati itu.Ia terus memohon agar diijinkan menceritakan kejadian itu kepada wartawan. Pada saat itulah si pemuda jujur itu menjadi marah dan meminta ayam gorengnya.
" Aku tidak mengerti " kata pemilik restoran " anda adalah satu-satunya pemuda jujur di tengah dunia ini yg tidak jujur! ini merupakan kesempatan yg baik untuk mengatakan kepada dunia bahwa masih ada orang-orang yang jujur yang mau bertindak benar. saya mohon beritahukan nama anda dan juga nama wanita itu.. apakah dia istrimu? "
" itulah masalahnya " kata si pemuda, " istriku ada dirumah, wanita didalam mobil itu kekasiku. sekarang berikan ayam gorengku agar aku dapat segera pergi dari sini!! "
sumber cerita unknown

Kura-kura adopsi

Seekor kura-kura kecil mulai memanjat sebuah pohon dengan perlahan-lahan. Setelah selama berjam-jam mencoba, ia akhirnya sampai ke puncak, kemudian melompat sambil mengepakkan kaki-kakinya.

Ia jatuh dengan keras ke tanah. Setelah sadar ia memanjat lagi, lompat lagi dan jatuh lagi. Kura-kura itu terus mencoba, sementara sepasang burung di atas pohon mengamati kura-kura itu dengan penuh rasa iba.

Kemudian burung betina berkata kepada suaminya: "Sayang, saya rasa inilah saatnya untuk memberitahu kura-kura kecil kita kalau ia adalah anak adopsi".
Sumber: unknown

Kamis, 17 Juli 2008

Membantu tanpa terluka

Alkisah pada suatu hari ditepi sungai yang mengalir deras duduklah seorang anak muda, yang tengah bersantai mengamati pemandangan yang indah di sekitar sungai. Lalu pandangannya mulai terfokus pada seekor kepiting yang berada tepat di depannya. Kepiting ini dengan susah payah berusaha untuk naik ke tepi sungai, karena arus air yang deras ia berkali-kali jatuh kembali kedalam sungai.

Setelah berkali-kali mengamati tindakan kepiting ini, muncul rasa belas kasihan dari si pemuda, lalu ia menjulurkan jari telunjuknya sebagai alat untuk kepiting naik ke daratan. Ketika jari di julurkan oleh pemuda ini dengan sigap kepiting mencapit jari tersebut sebagai pegangan lalu pemuda itu menarik kepiting ke daratan dan melepaskannya.

Setelah kepiting melepaskan capitannya dari jari pemuda ini, ia melihat bahwa jarinya muncul bercak darah karena luka akibat capitan kepiting. Sambil bergumam, si pemuda mengatakan: “ Ah.. tanganku luka, tetapi tidak apa-apa, karena aku sudah membantu kepiting ini naik ke daratan”.

Selang beberapa waktu, si pemuda melihat ada lagi seekor kepiting yang tengah berupaya untuk naik kedaratan, sama seperti kepiting yang sudah ia tolong sebelumnya. Lalu, didalam batinnya pemuda ini muncul kembali rasa belas kasihan untuk menolong kepiting yang malang ini. Kembali ia menjulurkan jari tangannya untuk membantu, dan sama seperti yang pertama, setelah kepiting di selamatkan ia kembali melihat jari tangannya timbul bercak darah bekas luka akibat capitan kepiting yang sudah ia selamatkan. Lalu, sambil bergumam, si pemuda mengatakan: “ Ah.. tanganku luka, tetapi tidak apa-apa, karena aku sudah membantu kepiting ini naik ke daratan”.

Semua yang dilakukan oleh pemuda ini ternyata tidak lepas dari pengamatan seorang kakek yang berada tidak jauh dari ia duduk. Lalu dengan jalan tertatih-tatih, kakek ini berjalan mendekati pemuda yang baik hati ini, sambil mendekat kakek ini bertanya;

“Hai pemuda, apa yang sedang engkau lakukan disini ?
"Saya, sedang membantu kepiting naik kedaratan kek"
“Mengapa tanganmu terluka?”
“Oh ya, aku menjulurkan tanganku agar kepiting bisa naik, tetapi tidak apa-apa kek, luka kecil saja, setidaknya kepiting sudah terbantu naik kedaratan”
“Anak muda jika ingin membantu kepiting naik kedaratan begini caranya”

Lalu kakek tersebut mengambil sepotong ranting pohon dan menjulurkannya ketepian sungai dan seketika itu juga ranting tersebut dicapit oleh kepiting dan si kakek mengangkatnya kedaratan dan melepaskan kepiting tersebut. Tindakan ini ia lakukan berulang-ulang, sehingga ada puluhan kepiting yang bisa naik kedaratan di bantu olehnya.

Setelah melakukan tindakan ini, si kakek lalu berpaling kepada pemuda tersebut dan berujar;
“Anak muda, engkau tidak harus menggunakan jari tanganmu sendiri sebagai alat untuk membantu kepiting naik kedaratan sehingga terluka, engkau bisa menggunakan alat bantu, dimana engkau bisa membantu tanpa harus terluka”

Dua Kolam

Pada sebuah padang rumput yang luas terdapatlah 2 buah kolam yang kurang lebih seluas 200 m2.

Pada kolam yang pertama terdapat 2 ekor ikan yang besar dan tampaknya sangat sehat, airnya jernih dan bersih sehingga dasar kolam bisa di lihat dengan jelas. Lalu pada kolam yang kedua, tidak terlihat ada ikan dikolam tersebut, karena airnya keruh dan berwarna kecoklat-coklatan, akan tetapi air kolam tersebut selalu bergerak-gerak membentuk riak.

Pertanyaannya adalah; jika anda diminta untuk memilih diantara 2 kolam tersebut, kolam manakah yang akan anda pilih? Tentu saja tujuan pilihan yang anda jatuhkan adalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari isi kolam tersebut.

Jika kita dihadapkan kepada 2 pilihan seperti diatas, maka ada sebagian besar akan menjawab untuk memilih kolam pertama lalu ada juga yang memilih kolam kedua. Oleh karena itu kita mencoba untuk melihat alasan-alasan di balik pilihan tersebut.

Kelompok yang pertama, memilih dilandasi oleh alasan bahwasanya pada kolam yang pertama sudah terlihat dengan jelas isi di dalam kolam tersebut, 2 ekor ikan yang besar dan sehat. Sedangkan pada kolam yang ke dua tidak terlihat adanya ikan karena airnya keruh dan berwarna kecoklat-coklatan. Sehingga dengan alasan tersebut sangat wajar jika pilihan adalah memaksimalkan hasil yang bisa diperoleh dari isi kolam maka ia memlih kolam pertama.

Kelompok yang kedua, memilih dilandasi oleh alasan bahwa pada kolam pertama hanya terlihat dua ekor ikan dikolam dengan luas 200m2 ini sangat sedikit sekali. Ia memilih kolam kedua karena terlihat air tersebut selalu bergerak dan membentuk riak-riak air. Berdasarkan pengalamannya riak air akan terjadi jika ada sesuatu yang bergerak didalamnya, karena ia melihat kolam yang pertama, ketika 2 ekor ikan tersebut bergerak ternyata air kolam membentuk riak-riak air. Sehingga ia mempunyai keyakinan bahwa dengan adanya riak air yang lebih banyak dan besar dibandingkan dengan kolam pertama, maka isi dari kolam yang kedua pasti lebih banyak dari kolam pertama.

Lalu coba kita melihat hasil yang diperoleh dari kedua kelompok ini. Kelompok pertama, sudah JELAS dan PASTI mendapatkan 2 ekor ikan. Sedangkan kelompok kedua, ketika air kolam dikeringkan, terdapat ratusan ikan didalamnya.

Dalam hidup kita sehari-hari, senantiasa kita dihadapkan kepada pillihan-pilihan, dimana kita harus memilih kendati kita tidak ingin memilih. Keberhasilan dan kesuksesan adalah milik setiap orang, siapapun ia dan bagaimanapun kondisi kehidupannya, akan tetapi tidak boleh kita lupakan begitu saja bahwa ketika kita memilih, kemampuan didalam menarik kesimpulan sebelum mengambil keputusan adalah sebuah proses kematangan intelektual yang akan menentukan pencapaian keberhasilan.

Ini terlihat dengan sangat jelas pada kedua kelompok diatas. Kelompok yang pertama hanya melihat apa yang bisa dilihat oleh panca inderanya saja. JELAS dan PASTI. Sedangkan kelompok yang kedua, ia melihat tanda. RIAK AIR yang terus terjadi dikolam, ini menandakan adanya kehidupan didalam kolam tersebut dan ia menyakini bahwa terdapat lebih dari 2 ikan didalamnya.

Kesimpulan; mengambill keputusan seringkali kita tidak harus melihat dengan JELAS dan PASTI menurut perhitungan rasional dan logika kita, tetapi kita harus dengan sungguh-sungguh memperhatikan TANDA dari semua informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan itu.