Kamis, 17 Juli 2008

Membantu tanpa terluka

Alkisah pada suatu hari ditepi sungai yang mengalir deras duduklah seorang anak muda, yang tengah bersantai mengamati pemandangan yang indah di sekitar sungai. Lalu pandangannya mulai terfokus pada seekor kepiting yang berada tepat di depannya. Kepiting ini dengan susah payah berusaha untuk naik ke tepi sungai, karena arus air yang deras ia berkali-kali jatuh kembali kedalam sungai.

Setelah berkali-kali mengamati tindakan kepiting ini, muncul rasa belas kasihan dari si pemuda, lalu ia menjulurkan jari telunjuknya sebagai alat untuk kepiting naik ke daratan. Ketika jari di julurkan oleh pemuda ini dengan sigap kepiting mencapit jari tersebut sebagai pegangan lalu pemuda itu menarik kepiting ke daratan dan melepaskannya.

Setelah kepiting melepaskan capitannya dari jari pemuda ini, ia melihat bahwa jarinya muncul bercak darah karena luka akibat capitan kepiting. Sambil bergumam, si pemuda mengatakan: “ Ah.. tanganku luka, tetapi tidak apa-apa, karena aku sudah membantu kepiting ini naik ke daratan”.

Selang beberapa waktu, si pemuda melihat ada lagi seekor kepiting yang tengah berupaya untuk naik kedaratan, sama seperti kepiting yang sudah ia tolong sebelumnya. Lalu, didalam batinnya pemuda ini muncul kembali rasa belas kasihan untuk menolong kepiting yang malang ini. Kembali ia menjulurkan jari tangannya untuk membantu, dan sama seperti yang pertama, setelah kepiting di selamatkan ia kembali melihat jari tangannya timbul bercak darah bekas luka akibat capitan kepiting yang sudah ia selamatkan. Lalu, sambil bergumam, si pemuda mengatakan: “ Ah.. tanganku luka, tetapi tidak apa-apa, karena aku sudah membantu kepiting ini naik ke daratan”.

Semua yang dilakukan oleh pemuda ini ternyata tidak lepas dari pengamatan seorang kakek yang berada tidak jauh dari ia duduk. Lalu dengan jalan tertatih-tatih, kakek ini berjalan mendekati pemuda yang baik hati ini, sambil mendekat kakek ini bertanya;

“Hai pemuda, apa yang sedang engkau lakukan disini ?
"Saya, sedang membantu kepiting naik kedaratan kek"
“Mengapa tanganmu terluka?”
“Oh ya, aku menjulurkan tanganku agar kepiting bisa naik, tetapi tidak apa-apa kek, luka kecil saja, setidaknya kepiting sudah terbantu naik kedaratan”
“Anak muda jika ingin membantu kepiting naik kedaratan begini caranya”

Lalu kakek tersebut mengambil sepotong ranting pohon dan menjulurkannya ketepian sungai dan seketika itu juga ranting tersebut dicapit oleh kepiting dan si kakek mengangkatnya kedaratan dan melepaskan kepiting tersebut. Tindakan ini ia lakukan berulang-ulang, sehingga ada puluhan kepiting yang bisa naik kedaratan di bantu olehnya.

Setelah melakukan tindakan ini, si kakek lalu berpaling kepada pemuda tersebut dan berujar;
“Anak muda, engkau tidak harus menggunakan jari tanganmu sendiri sebagai alat untuk membantu kepiting naik kedaratan sehingga terluka, engkau bisa menggunakan alat bantu, dimana engkau bisa membantu tanpa harus terluka”

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ya memang pak Herry, saya sering membantu teman dan terus kena getahnya. Ada tips yang baik pak?. Terima kasih