Selasa, 29 Juli 2008

Sedih dan gembira sama saja

Koq bisa begitu, sedih dan gembira sama saja?. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa lebih baik gembira daripada sedih, karena gembira membawa rasa senang dan memberikan dampak yang positip terhadap kesehatan kita. Sedangkan sedih, nyata-nyata mendatangkan rasa sakit dan menggerogoti kesehatan kita.

Dalam pernyataan diatas, kita boleh sepakat dan mengatakan bahwa itu ada benarnya. Tetapi jangan lupa bahwa rasa gembira yang terus meneruslah yang mendatangkan dampak positip terhadap kesehatan, demikian pula sedih yang terus menerus mendatangkan kemerosotan kesehatan. Pertanyaannya adalah, apakah mungkin kita gembira terus menerus dan sedih yang berkelanjutan tanpa datang perasaan gembira?. Jawabnya pasti dan jelas, tidak mungkin.

Mengambil istilah yang dipakai dalam dunia keuangan, sedih adalah titik terendah dari kurva emosi kita, sedangkan gembira adalah titik tertinggi dari kurva emosi kita.

Sedangkan setiap hari, bentuk kurva kehidupan emosi kita seperti ombak di pinggir pantai, naik lalu turun dan hilang. Demikianlah terus menerus ia berlomba dan membentuk kehidupan ini.

Oleh karena itu, hendaknya perasaan sedih dan gembira kita perlakukan sama seperti tarikan nafas, mengambil yang berguna dan membuang yang tidak bermanfaat.

Tidak ada komentar: